Program Jagai Anak ta Masih Diserukan Danny di Tarwih Malam ke Sepuluh

By Admin

nusakini.com--Anak adalah amanah yang menjadi tanggung jawab orang tua. Di samping itu, Ia juga sekaligus sebagai generasi penerus suatu bangsa. Rusaknya moral anak- anak akan berimplikasi rusaknya sebuah kota atau negara di masa yang akan datang. 

Demikian pentingnya hal itu, Wali Kota Makassar Moh. Randhan Danny Pomanto hingga salat tarawih malam ke sepuluh ramadhan di Mesjid Babul Jannah, Jl Mannuruki 2, Minggu, (4/6) masih terus menyerukan kepada setiap orang tua agar melakukan kontrol dan pengawasan penuh terhadap tumbuh kembangnya anak- anak. 

"Jagai anak ta, jagai anak ta, jagai anak ta," demikian Danny mengucapkan kalimat itu berulang- ulang sebagai penegasan betapa pentingnya anak- anak itu dijaga. Sekilas pernyataan wali kota ini meneladani Nabi Muhammad SAW yang menyebut "ummati, ummati, ummati", (ummatku, ummatku, ummatku) hingga tiga kali berulang- ulang menyerukan agar menjaga ummatnya. 

Anak bagi Danny adalah penolong yang akan mendoakan orang tuanya kelak. Alangkah celakanya ketika penolong itu kata Danny justru menjadi pelaku berbagai tindak kriminal di kota ini. 

Pelaku begal, pembalap liar, penghisap lem, dan pengedar narkoba yang selama ini meresahkan masyarakat rata- rata oleh anak di bawah umur. Padahal tentu setiap anak itu punya orang tua. 

"Karena itu jagai anak ta, anak kita saja dulu, karena kitalah yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak atas anak kita masing- masing," sebutnya. 

Tak tanggung- tanggung, perhatian serius Danny terhadap anak ini bahkan dicetuskannya pada program pemerintah kota, jagai anak ta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kota Makassar. 

Sebagai langkah mendukung itu, Danny juga telah mewajibkan anak- anak untuk diikutsertakan pada program pemerintah lainnya, Gerakan Makassar Salat Subuh Berjamaah yang pada bulan ramadhan ini dilakukan setiap Minggu. 

"Kalau anaknya kita wajibkan otomatis orang tuanya akan ikut, karena kita sayang anak ta. Tapi kalau orang tuanya yang kita wajibkan anaknya belum tentu ikut," katanya lagi. 

Danny berharap hal tersebut bisa menjadi wisata religi bagi anak- anak disamping penanaman berbagai ilmu keagamaan kepada mereka. (p/ab)